Tari Karo ( Landek )
LANDEK
Landek dalam karo adalah sebutan untuk tari pada umumnya, walaupun Tari karo dibeberapa kondisi sering disebut "gendang". Landek memiliki konsep dasar seperti juga tari-tarian daerah suku lainnya. konsep dasar landek karo berbeda bagi laki-laki dan perempuan. tapi Dasar dari landek ini secara umum ada tiga dasar yaitu Endek, Pengodak dan Tan lempir. karena ketiga dasar inj merupakan hal yang paling utama dan paling sering diutarakan oleh para orang tua bila ada yg mau landek.
"mbages ban endek na"
"sikap ban pengodakna"
"lempir ban tan na"
inilah arahan yang selalu diutarakan oleh para orang tua dan tokoh masyarakat.
ENDEK merupakan gerak turun naik, sesuai dengan tempo instrumen musik pengiringnya, dimana posisi saat diatas ada saat bunyi "Gung", dan posisi saat dibawah ada saat bunyi "penganak". untuk mendapatkan endek yang sempurna maka kaki harus sejajar dan berat tubuh 90% berada pada lutut. setiap penari yg belum terbiasa akan merasakan pegal pada betis dan paha depan.
PENGODAK merupakan gerak tubuh yang seirama dengan irama lagu yang mengiringinya. pengodak ini terlihat pada bagian tubuh dari pinggul sampai Kepala. pengodak ini merupakan kunci seaeorang terlihat indah dalam menari tapi bukan gerak tubuh yg berlebihan pada satu bagian saja, misalnya pinggul.
TAN LEMPIR adalah gerak dan posisi tangan pada saat menari, satu keunikan dari gerak tangan ini adalah selalu bergerak lambat, walaupun irama pengiringnya sudah sangat cepat. posisi tangan selalu berada diposisi antara bahu sampe perut bagi wanita, dan posisi antara dada sampai kepala bagi Laki -laki.
SEKARANG landek sudah berEVOLUSI, endek sudah berubah jadi gerak kedepan dan kebelakang, kaki sudah tidak sejajar, gerak tubuh sudah seperti joget atau dance, tangan sudah tak tau lagi (lanai terturiken). bahkan sampai ada yg lompat lompat.